Minggu, 20 September 2015

Aku Akan Berusaha Tetap Baik-baik Saja Meskipun Harus Sendiri Memulihkan Hati.

Bagaimana bisa aku tertawa lepas disaat hubungan yang pernah kita jalani harus ku relakan tanpa iklas yang belum bisa ku beri sepenuhnya.

Hari-hari yang aku jalani semenjak ada kamu (disaat kamu masih bersikap baik) tepatnya, aku lupa bagaimana caranya menangis, yang kurasa hanya bahagia luar biasa yang setiap hari kurasa.
Entah bagaimana kita bisa sampai dititik perpisahan ini, aku tidak tahu mengapa kita berubah menjadi dua manusia yang egois yang tidak lagi memikirkan hati untuk kedepannya.
Bagaimana bisa kau pergi tanpa mengingat sesuatu tentang kita?
Bagaimana bisa kau tidak pernah merindu bahkan aku disini selalu bisa merindukan mu setiap detiknya.
Bagaimana bisa kau tidak mengingat pada kenangan saat kau melewati jalan yang pernah kita lewati berdua?
Bagaimana bisa kau lupa denganku yang selalu mencoba untuk membahagiakanmu?

1. Bukan keharusan jika harus melupakanmu, sebab mengiklaskanmu saja aku masih harus merangkak untuk sampai pada titik tersebut.
















Bukan hal yang mudah jika aku harus cepat untuk melupakanmu, sebab sudah terlalu banyak kenangan yang kita buat berdua dalam waktu yang singkat.
Bukan aku memunafikkan diri, hanya saja aku malu jika aku harus terlihat seperti orang yang tidak punya arah.
Tidak lagi ku pungkiri, aku melemah saat aku kehilanganmu.
Aku tidak dalam keadaan baik-baik saja.
Aku masih berusaha untuk menerima keadaan bahwa semesta memang membalikkan pandangannya untuk kita.
Lalu kita berpisah dan aku benci dimana fase aku harus berjalan sendiri (lagi) untuk mengobati luka yang kau beri.
Kembali patah hati yang mengharuskan aku menguras segala airmata ku kembali.
Segala kenangan yang kau beri memberikan rasa tersendiri untuk dikenang dalam waktu apapun.
Dijalan-jalan yang pernah kita lewati sambil tertawa atau bercerita, ditempat makan yang selalu kita kunjungi saat perut tak bisa dikompromi, selalu ada kenangan tersendiri untuk kita.
Bagaimana aku harus bisa dengan cepat melupakanmu jika memoriku masih menyimpan rapi segala kenangan itu.
Sedih rasanya harus memaksa isi kepalaku untuk tidak lagi membayangkan segalanya tentang kita.

2. Mungkin, memang ini yang diharuskan.
Kita dipertemukan untuk membuat sebanyak mungkin kenangan. lalu dipisahkan.
















Entah apa yang membuat kita harus jadi seperti ini, mengharuskan hati dan diri untuk sama-sama tidak saling mengasihi kembali.
Tuhan, seandainya saja melupakan itu semanis dan semudah saat jatuh cinta, mungkin saja aku tak perlu repot-repot untuk memulihkan hati yang luka karena harus berpisah dengan seseorang yang ku cinta.
Bagaimana bisa kita yang begitu lekat harus tiba-tiba saling menjauh lalu melupakan satu sama lain.
Bukan perkara mudah jika aku harus melakukan itu dengan waktu yang singkat.
Aku benci perpisahan, aku benci keharusan menangis dan mengiklaskan.
Tapi aku sadar, patah hati adalah fase terbaik untuk menjadikan pribadi yang lebih dewasa nantinya.
Semoga perpisahan kita kali ini adalah perpisahan yang indah yang memang sudah Tuhan gariskan.

3. Untuk nantinya, siapa pun yang mendampingimu setelah aku, aku harap dia yang terbaik yang mampu mengasihimu lebih dari aku.

















Entah hati bisa iklas atau tetap sakit jika aku harus melihatmu dan tahu bahwa akan ada seseorang yang baru yang selalu kau rengkuh dalam harimu.
Jika membayangkan dulu, lengan mu lah yang selalu mengusap punggungku untuk memberi kekuatan. Meyakinkan ku bahwa hari-hari dikemudian nantinya tidak begitu menakutkan untuk dijalani.
Saat lelah dan diujung malam, dulu kita masih bisa bertemu dalam pertigaan jalan.
Saling memeluk dalam mobil ditemani lagu-lagu kesukaan kita dan dengan lampu sorot kendaraan lain yang menyala dengan nanar.
Ah, seperti bahagia yang tak ternilai setiap kita menghabiskan sisa hari berdua.
Namun perpisahan telah merubah semuanya.
Kamu tidak akan lagi mengingatku apalagi menyapa manis dalam ruang chating.
Mustahil rasanya jika aku berharap itu bisa kau lakukan.
Kau seperti benci yang teramat padahal kita pernah dan saling sama-sama membahagiakan.
Untuk fase patah hati, menangis dalam sepi, mencoba meng-iya-kan keadaan yang memang tak sebanding dengan mimpi kita.
Lalu kita akan dalam keadaan baik-baik saja setelah patah hati dan pada fase berikutnya terakhir kau akan membuka hati, mendekatkan diri dengan yang baru.
Tuhaaaan, tak sanggup rasanya aku jika harus melihat bahwa bukan aku bahagia yang dia cari.
Namun aku sadar, mengapa aku memilih pergi karena aku sadar kebahagiaan bukan untuk dipaksa, karena cinta yang tulus akan selalu mengalir dengan iklas .
Begitu pun aku, jika nanti melihatmu bersama yang lain, menggandeng jemari yang lain yang lengannya mungkin lebih hangat, aku akan pastikan aku akan mencoba iklas untuk itu.
Siapapun nanti kekasihmu atau dia yang akan kau jadikan pendamping halalmu, semoga kau jatuh didada perempuan yang penuh kasih .
Sebab alasan aku mencintaimu hanya mengasihi dengan rasa yang tulus.


4. Tolong, ajarkan aku bagaimana rasanya mengiklaskan jika melupakan begitu sulit dilakukan.

Tuannn, ajarkan aku bagaimana aku harus keluar dari rasa yang begitu pahit ini..
Sebab ku lihat kau sepertinya baik-baik saja tanpa aku.
Tapi tidak denganku, aku patah dan terluka bahkan meyakini diriku bahwa aku baik-baik saja aku masih tidak mampu.
Berlagak seperti orang yang kuat depan orang lain, tertawa keras dan bertingkah bodoh adalah caraku menutupi luka depan yang lain.
Aku tidak baik-baik saja. 
Kamu tahu bagaimana rasanya merindu tetapi tidak tahu harus berbuat apa? Setiap malam yang seharusnya ku gunakan untuk melepas penat sejenak tidak bisa ku lakukan dengan mudah.
Justru malam adalah waktu yang selalu datang untuk memaksa isi kepala untuk memutar kembali ingatan bersama.
Dibantu lagu yang mengisyaratkan isi hati, lalu isi kepala yang perlahan memutar ingatan dengan rapi, ku pastikan kantung mataku mulai mengembang.
Rongga dada yang semakin sesak seperti banyak udara hingga aku sulit bernafas.
Tidak pernah bisa ku tahan bagaimana aku harus tidak lagi mengingatmu tanpa airmata.
Bagaimana caranya mengiklaskan dengan mudah, masih tidak bisa ku temukan.
Adakah yang sanggup mengajariku bagaimana caranya agar tidak selalu menyalahkan, sebab untuk menjadi benarpun tidak selalu bisa merubah keadaan.
Adakah yang mampu mengajariku bagaimana lari dari kenyataan dan tak harus mengenang segala kenang-kenangan.
Aku tidak bisa!

5. Bagaimana bisa aku membuka pintu hati pada yang lain, jika kuncinya masih padamu ku titipkan.


Dalam fase terakhir patah hati, untuk menyembuhkannya adalah menemukan yang lebih baik.
Bagaimana bisa menemukan, jika mencari saja hatiku masih enggan membukanya.
Mencari yang baru, menceritakan kembali tentang diri, mengenalkan kembali kepada orang terdekat dan mencari kenyaman baru yang belum tentu mudah ditemukan.
Rasanya aku masih belum ingin untuk menemukan yang baru jika hati dan tubuhku masih selalu menujumu.
Entah kali ini kepada hati yang masih ku tuju sedang memikirkan apa dan mengharapkan siapa.
Bolehkah aku meminta, tolong jangan berikan cintamu itu kepada yang lain, yang tidak lebih menginginkannya dari aku.
Sebab aku hanya ingin mencintaimu hingga berkali-kali.
Aku masih tidak tahu mengapa hatiku masih bersikeras menuju kepadamu.


Melupakan dan mengiklaskan tidak semudah saat jatuh cinta.
Jika mengiklaskan rasanya sama seperti menerimamu dalam perjalanan diawal mungkin bisa saja hati kapan saja mememunggungimu.
Tetapi mengiklaskan mu lebih sulit daripada mengiklaskan seperti yang sudah-sudah.
Mungkin memang kisah kita bukan untuk dilupakan, karena sudah berkali-kali ku usahakan.
Aku lelah berandai-andai, maka semoga ini terakhir kalinya aku mengingattmu dengan pahit.
Aku hanya ingin menjadi yang mengingatmu tanpa ada sesal, tanpa ada kesal, yang ada hanya bersyukur yang menebal.
Semoga hati mampu menomerduakan gengsi untuk aku bisa memintamu kembali.
Sampai kapanpun nantinya, hingga detik ini aku masih mencintaimu dengan kadar yang sama, dengan rasa yang tidak berkurang sedikitpun dan doa yang selalu kusampaikan pada Tuhan agar kau selalu tahu bahwa aku mencintaimu .
Dan semuanya masih untukmu.


Dariku, perempuan yang gagal mengiklaskanmu........



Rabu, 16 September 2015

Untukmu lelaki yang selalu ku usahakan namun memilih pergi dengan mudahnya .

Dalam harapan dan doa selalu saja ku selipkan namamu agar Tuhan selalu berpihak pada kita.

Bagaimana tidak, pertama kali saat kau mencoba masuk dengan lancangnya kedalam privasiku dan aku tidak dengan cepat mengizinkan mu masuk.
Selalu ada usaha yang kau tunjukkan untuk meluluhkan, dan aku hanya perempuan biasa yang mudah luluh dan percaya pada cinta yang sekiranya tulus ternyata hanya bulus.
Seandainya saja perlakuan yang kau beri tidak semanis itu mungkin aku tak akan terenyuh dalam rangkapanmu.
Kau datang, menyusup masuk, lalu berhasil mengambil hati lalu pergi dengan seenaknya.
Membuatku harus kembali sendiri untuk menyembuhkan hati.
Seandainya saja ada beberapa kenangan menyedihkan yang dapat sekejap saja ku lupakan.
Seandainya saja perasaan yang bisa ku ubah untuk tak lagi mengharap balasan.

 Lalu, sebegitu teganya kau terhadpku tapi mengapa aku masih bisa mengingat kita dengan manis?
Mungkin karenaaaaaaaaaa.....


1. Pengejaranmu yang tak kenal waktu kapan kau menunjukan hidung didepanku tanpa sepengetahuanku sebelumnya 

  
Kapan saja maumu, tanpa menghubungiku lebih dulu kau selalu bisa tiba-tiba ada dihadapanku .
Kau tahu dimana aku sedang berada, disitu pula kau selalu bisa berkujung dengan alasan yang klasik "aku hanya ingin bertemu" .
Hati wanita mana yang tidak terenyuh setiap kali mendapat perlakuan seperti itu? Bukan datang dengan tangan kosong tapi dia selalu membawa apa yang ku suka...
Es krim, coklat, susu sapi kardus warna biru, astor kecil warna ungu dan beberapa bunga mawar hidup yang masih berduri yang bisa dia berikan.
Dan semua adalah kesukaanku.
Bagaimana tidak aku terenyuh dalam kemanisan itu, ternyata semua itu hanyalah perlakuan awal agar aku mampu menerima nya .
Dan perlakuan seperti ini hanya berlangsung setelah beberapa bulan pendekatan dan bebarapa bulan aku dan kamu sudah bernama "kita"

Selebihnya dan seiring berjalannya waktu, sepertinya kau lupa akan hal itu.


2. Karena awalnya, kau memang selalu hadir dalam setiap keadaanku.
Kapan saja aku butuh pundak dan dada yang lapang, kau selalu hadir jadi orang pertama yang datang.

Dalam penerimaan pertama, aku dan kamu yang sudah bertransformasi menjadi "kita" sudah sepakat akan komitmen  yang sudah dibuat.
Aku percaya dengan umurmu yang lebih jauh dariku, kau mampu menguatkan aku menjadi perempuan yang lebih kuat .
Karena sejak awal pertemuan, sudah selalu kupahitkan; bagaimana aku, hidupku, keluargaku tak indah seperti dongengan cerita.
Semua tentangku jauh dari kata sempurna, hanya saja aku mampu berdiri walau aku harus berjatuh-jatuh sambil merangkak untuk tetap bisa bertahan hidup.
Aku, bukan anak perempuan yang punya sosok ayah yang mampu mengayomi . 
Dapat kamu, aku seperti anak kecil lagi yang bertingkah mnta perhatian, namun aku selalu tahu batas kapan aku harus berlagak menjadi anak kecil , kapan aku harus menjadi wanita dewasa yang mampu kau andalkan.
Aku, bukan lagi tentang anak yang hanya berfikir untuk hidup bersenang-senang.
Tapi aku, anak perempuan diusia 20 tahun yang masih tetap bertahan untuk menjadi sukses dimasa datang.
Hanya saja, aku adalah gadis pekerja yang merangkap menjadi mahasiswa. 
Bagaimana lelahku, sudah ku simpan baik-baik.
Jika terkadang aku bercerita atau sedikit berkeluh kesah, percayalah aku sedang hanya butuh penyemangat.
Aku hanya butuh lelaki yang mampu menerima dengan tulus keadaanku, merelakan pundaknya untuk aku bersandar, meminjamkan dadanya untuk aku berpaling sejenak dari dunia, dan meringankan tangannya untuk mengusap punggungku memberi kekuatan.
Dan kamu adalah orang pertama yang selalu kucari untuk aku bercerita senang atau pun sedihku.
Hanya beberapa saat aku diterima dan merasa menjadi wanita bahagia, ternyata itu tak berlangsung lama untuk aku.

3. Komitmen yang kau ucap dan sudah kita sepakati, ternyata kau mampu melanggar bahkan pergi seenaknya tanpa jejak.

Pernahkah kau sedikit saja mengingat kita dengan manis? 
Sudah banyak kenangan yang kita buat berdua.
Perjalanan berdua yang kita tuju, dan penerimaan yang baik dari keluarga masing-masing.
Ketersediaan tangan yang mampu saling menolong saat kita saling butuh?
Telinga yang senantiasa menjadi pendengar yang kita keluhkan.
Lalu mata yang selalu menjadi sorotan tak bernyawa yang mampu tahu apa yang sedang dirasa.

Belum hitungan tahunpun, kita sudah mampu melewati banyak kisah berdua.
Menerawang masa depan dan perlahan sudah untuk merencanakan, namun mungkin semesta tidak mengizinkan kita bersatu padu dalam hidup.
Bagaimana tidak, kau mampu menjadi lelaki dan meyakinkanku juga semua orang terdekatku bahwa kamulah yang pantas mendampingiku hingga nanti rambutku memutih.

Ternyata, Tuhan berkata lain.
Entah apa yang Dia rencanakan, mungkin Dia sudah mendengar doaku.
Bagaimana aku meminta jalan; Jika kamu memang yang terbaik maka kau akan tetap tinggal dan Tuhan akan selalu beri kemudahan, jika memang kau bukan yang terbaik tolong jauhkan aku sejauh-jauhnya dari kamu; dari harapan yang tak bernyawa namun selalu mampu membangkitkan asa dan rasa.
Benar saja, semakin lama semakin sulit keadaannya.
Bagaimana tidak, kita yang awalnya manis dan baik-baik saja tiba-tiba menjadi 2 manusia kerasa kepala dan egois.
Bukankah dulu kau yang selalu berucap bahwa apapun keadaanku, apapun jalannya kau akan tetap disampingku bahkan rasa bosan yang suatu saat akan tiba kau dapat atasi lalu kau mampu mencintaiku dengan utuh kembali.
Dengan apa kau berjanji seperti itu? Dengan mulut kah atau dengan hatimu?
Sebab janji dari hati tak akan mudah untuk mengingkari dan mengakhiri.

4. Lalu,  kau pergi seperti yang lalu.
Menyisahkan luka, dan aku harus kembali menyembuhkan hati .

Sungguh, begitu manis apa yang kau beri selama beberapa bulan terakhir.
Seperti ku kira kau tulus mencintaiku namun ternyata kau sama saja seperti yang sudah-sudah.
Kau pergi tanpa jejak, tanpa membalikkan badanmu untuk melihatku.
Bagaimana bisa, kau yang selalu tahu bagaimana aku menyayangimu, aku selalu ringan tangan membantumu.
Aku sadar yang kau punya disini hanya aku, sebab kamu adalah perantau yang jauh dari keluarga. 
Bahkan keluarga ku sanggup menjadikanmu keluarga baru dan memperlakukanmu layaknya kita satu darah.
Dalam keadaan titik terendahmu, aku selalu turut serta untuk membantumu, menjadi pendengar yang baik lalu memberi saran walau tidak kau hiraukan.
Aku yang selalu mencari dan mengkhawatirkan kamu setiap kalinya kamu tak memberi kabar.
Aku yang selalu tidak punya rasa tega untuk membiarkanmu kesepian.
Aku yang selalu berusaha membuatmu bahagia.
Aku yang tidak pernah memintamu lebih selain hanya kabar,
dan aku yang mau mengajakmu hidup dan berjuang dari 0 untuk nantinya kita bisa mencapai sukses bersama.
Tapi semua hanya angan.
Kau lebih memilih pergi dan tidak menghiraukan apapun yang selalu ku usahakan.
Bagaimana bisa kau memilih pergi dan tidak tahu siapa yang sedang memperjuangkanmu.
Apapun yang kau pilih, kau memilih untuk memalingkan dirimu dari hadapku.
Memilih jalan sendiri bersama yang lain.

Baiklah, aku akan berdoa untuk kamu..
Untuk semua kebahagiaan kamu, 
Maaf jika mungkin kau berfikir rasa sayangku tak cukup banyak untukmu.
Maaf jika aku tidak sesuai seperti harapmu.
Aku hanya perempuan biasa dengan perasaan luar biasa terhadapmu.

Untuk sekarang, biarlah aku begini..
Sendiri untuk menyembuhkan luka yang kau buat..
Menerima kenyataan bahwa semua yang kita rencanakan tidak sebanding dengan semestinya.
Sepertinya memang semesta tidak berpihak kepada kita.

Terimakasih untuk waktunya.
Terimakasih untuk perlakuan baiknya,
Terimakasih sudah datang lalu pergi tanpa jejak,
Terimakasih sudah menjadi bagian hidupku,
Terimakasih sudah memberi bahagia lalu ditutup dengan luka.



Aku mencintaimu........
Dari perempuan biasa dengan rasa luar biasa.











Senin, 27 April 2015

Bahagia Yang Hampir Sempurna

Duhai lelaki lancang yang berani masuk dan merebut hati dan perhatianku ...
Ah, rasanya memang kamu terlalu berani untuk mematahkan sikap egoku dan kerasanya aku ..
Pertemuan yang tak disengaja dari sebuah sosial media yang berujung aku dapat memiliki lelaki sebaik kamu, masih terasa seperti mimpi .
Dari begitu banyak orang yang ku temukan dalam perkumpulan suatu situs sosial media dan lalu hatiku menjatuhkan pilihan terhadap kamu ..

Tak jarang ada sedikit penolakan sejak pertama berkenalan, namun memang benar pepatah cinta mengatakan "cinta datang karena terbiasa" .
Yeah, terbiasa akan kamu..
Saat mataku akan terpejam dan akan kembali terbuka dipagi hari selalu ada kamu yang menyapaku mesra .
Rasa sepi yang setiap hari datang sebelum ada kamu perlahan semua terbayarkan .
Tidak ada lagi hari dan hati yang kosong ..
Selalu ada sapaan hangat diujung telepon dan pesan singkat yang manis untuk sekedar mengingatkan apa yang memang seharusnya akan dilakukan .
Sungguh, perhatian kecilmu membuatku tak bisa memunafikkan rasa .
Sedikit demi sedikit ada rasa yang tumbuh, entah saat kamu tidak ada dan tidak menyapaku lebih dulu dalam pesan seingkat seolah-olah hatiku bertanya "kamu kemana? ko gak ngabarin?"
Entah lah terkadang jari-jariku tak dapat menahan untuk menghubungimu lebih dulu .

Pertemuan dari dunia maya dan kita akan sepakat menemuinya didunia nyata .
Dan. tibalah waktunya ......
28 Februari 2015, kita membuat janji untuk bertemu dan berbincang-bincang .
Kampusku menjadi tempat pertama yang kau kunjungi untuk melihatku .
HAHAHA ada rasa deg-degan luar biasa yang jarang aku rasa .
Lalu kita memutuskan pergi dan mencari tempat untuk berbincang..
Suara musik Tulus yang mengiring perjalanan kita didalam mobil semakin syahdu saat kamu bilang "dibangku belakang ada magnum, itu buat kamu"
Tuhan... lelaki macam apa ini HAHAHA

Lalu, tibalah ditempat yang akan kita pakai untuk mengenal lebih dekat; KFC Tanjung Duren.
Yaaa, tempat andalan dan ternyaman untuk berbincang karena tempatnya tidak begitu ramai .
Ada banyak percakapan yang kita mulai entah dari topik percintaan masing-masing sampai dengan topik tentang kehidupan kita satu sama lain .
Tak terasa waktu cepat sekali berlalu dan kita memutuskan untuk saling mengakhiri pertemuan tersebut .
Ada begitu banyak pertanyaan yang menggantung diotakku; "bagaimanakah kesanmu terhadapku? Apakah aku orang yang menyengkan? dan Apakah perkenalan kita bisa berlanjut? Entah sebagai teman biasa atau teman hidup" HALAH AHHAHA

Tidak ada rasa sesal dari mulutmu setelah bertemu denganku .
Tinggi badan yang tidak sesuai, karena aku lebih tinggi darimu tidak lantas membuatmu menjauh, ya karena mungkin kamu tahu Tuhan menciptakan manusia dengan berbeda-beda namun sama dan sempurna dimata-Nya .

Hari berlalu satu minggu kemudian dan kamu kembali mengajakku pergi makan disebuah restaurant seafood diancol "Jimbaran" .
Kamu romantis ya, ngajak makan dipinggir pantai dengan tema candle light dinner HAHAHA namun apa daya, saat itu hujan lalu kita memutuskan berpindah tempat. Tidak lagi dipinggir pantai namun didalam tempat makan yang beratap dan tetap dengan view pantai serta lilin-lilin romantis yang menyala begitu membangkitkan rasa .
Ada kekonyolan yang aku tak ceritakan kepada kamu saat kita akan bergegas pulang. Apapun itu aku hanya ingin menjaga image ku depan kamu hahahha lucu rasanya kalau ingat kejadian itu .

Ah, semenjak dari sini kita semakin intens dan sering pergi bersama untuk menghabiskan sisa hari yang akan berlalu dan berbincang berbagi cerita mengenai rutinitas yang kita jalani sambil menikmati makan malam bersama.
Sudah lupa berapa tempat yang kita kunjungi setiap pertemuan .
Banyak sekali rasanya ........

Lalu sampai pada akhirnya kita akan pergi ke Summarecon Mall Bekasi dan saat akan memarkirkan kendaraanmu, tiba-tiba vierra memutarkan lagu "Terlalu Lama" dan mulutku enggan untuk tidak ikut bernyanyi . Lalu kamu paham apa isi lagu itu .
Daaaaannnnnn........ Taraaaaaaaa......
Kita saling mengungkapkan rasa didalam parkiran tersebut hahaha
Lalu kita memutuskan untuk sepakat menjalin hubungan .
03 April 2015 yaaa dikota Bekasi dengan malam yang sedikit dingin, terjalin sudah ikatan yang mulai akan kita bangun di hari itu dan kedepannya .
Masih dengan aku yang lebih tinggi dari kamu, namun kita tak perdulikan akan hal itu.
Ayunan tangan yang saling menggenggam diantara keramaian Mall menceritakan bahwa kita bahagia dimalam itu .
Dan aku menemukan sosok lelaki yang akan menghiasi hariku . Hahaha

Entah berapa kilometer yang sudah kita tempuh bersama .
Dari dalam maupun luar kota yang sudah pernah kita kunjungi .
Rasa dan asa yang berkecambuk karena kekhawatiran .
Maaf sudah membuat lecet mobilmu .


Untuk sosok yang tak pernah perdulikan seperti apa aku dan bagaimana aku adalah sikapmu yang paling ku banggakan .
Sosok seperti tuyul yang tiba-tiba datang dihadapanku tanpa memberi kabar sebelumnya .
Sosok yang selalu meluangkan pundak dan dadanya untuk aku merebahkan kepalaku bersandar, dan tangan lembutnya yang selalu menyeka airmata ku .
Ah maaf, aku ini anak cengeng .
Tubuhku saja yang besar tapi aku masih seperti anak kecil yang suka merengek .
Maaf jika terkadang aku suka membuat sakit telingamu .
Atau sedikit tingkah manja ku yang membuat kamu kerepotan .
Tapi terimakasih kamu sudah mau mengerti dan tahu bagaimana cara memperlakukan aku dengan sebaik-baiknya .

Lelaki yang berani menyusup masuk tanpa mengetuk.
Lelaki biasa dengan rasa yang luar biasa .
Lelaki yang hidup dan imannya jauh lebih baik dari aku ..
Aku harap kamu bisa membawaku menjadi perempuan yang layaknya perempuan .
Bukan perempuan yang tak beriman .
Tuntun aku, bimbing aku, arahkan aku selayaknya kamu akan menjadi imamku .
Terimakasih untuk waktu nya, semua kejutannya, dan rasa sayangnya terhadap gadis yang biasa ini,.
Jangan pernah berpaling karena sosokmu adalah sosok yang paling kuharapkan setelah ayahku .
Tetap menjadi lelaki sabar menghadapiku, menjadi lelaki yang luar biasa karena mempunyai rasa tulus yang begitu tulus .
Aku beruntung punya kamu, aku beruntung menjadi wanita yang kamu pilih .
Tetap raih tanganku saat dunia berpaling dari kita .

Selamat tanggal 28 ya, hari ini pertemuan kita sudah tiga bulan .
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu .
Semoga saja untuk kisah kita kali ini tidak berlalu secepat angin .
Semoga saja kita selalu berpeluk mesra dan saling menggenggam saat ada masalah yang menghampiri .
Tetap menjadi lelaki setia ya..
Yang cukup mencintai satu perempuan dan itu aku . hehe

Aku mencintaimu..





Tertanda,
Gadis biasa yang beruntung punya lelaki yang luar luar biasa :')